Minggu, 30 November 2014

kasus worldcom

Perusahaan World Com adalah perusahaan penyedia layanan telepon jarak jauh. WorldCom melakukan beberapa akuisisi pada tahun 90-an terhadap perusahaan lain dan menyebabkan peningkatan pendapatan pada tahun 2001 yaitu sebesar $392 milyar dan berhasil menempati posisi ke 42 dari 500 perusahaan(menurut majalah Fortune).
Pada tahun 1998 Amerika mengalami resesi ekonomi yang menyebabkan permintaan terhadap infrastuktur internet menurun drasis, sehingga mengakibatkan masalah pada WoldCom yang menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan tersebut. Nilai pasar saham perusahaan WorldCom turun dari $150 milyar (januari 2000) menjadi $150juta (juli 2002). Keadaan ini membuat pihak manajemen berusaha melakukan praktek akuntansi untuk menghindari berita buruk tersebut.
Kehancuran WorldCom sebenarnya juga karena kerapuhan kondisi finansialnya. Untuk menutupi defisit kasnya, manajemen WorldCom memanipulasi laporan keuangan, sehingga kinerjanya jadi kelihatan cantik. Caranya sebenarnya terbilang elementer (tapi tampaknya ditutup-tutupi oleh akuntannya, Arthur Andersen), yakni dengan menyulap biaya sewa yang seharusnya merupakan biaya operasional rutin yang akan mengurangi pendapatan pada tahun yang sama menjadi biaya investasi, sehingga bisa disebar untuk jangka 10 tahun. Biaya yang disulap oleh WorldCom per kuartalnya sebesar US$ 500-800 juta. Dengan manipulasi data seperti ini, WorldCom bisa melaporkan laba bersih US$ 1,4 miliar pada kuartal I/2001 dan US$ 172 juta pada kuartal I/2002. Padahal, kalau manajemen WorldCom melaporkan apa adanya, selama lima kuartal rapornya akan merah. Inilah informasi yang menyesatkan para investor dan kreditor.

Selepas pelengseran Bernard J. Ebbers (pendiri WorldCom) sebagai CEO, penggantinya John Sidgmore menyewa akuntan baru, KPMG, untuk meneliti kejanggalan keuangan WorldCom. Dengan gampang kemudian diketahui, bahwa Scott D. Sullivan, CFO WorldCom, dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 miliar (dari total biaya sewa jaringan yang pada 2001 saja mencapai US$ 8,12 miliar) ke pos yang tak seharusnya. Sang CFO pun langsung dipecat. Akan tetapi, investor publik dan kreditor telanjur kehilangan dana besar, sekaligus makin memupuskan kepercayaan publik.
Satu lagi penyebab yang menonjol terhadap peristiwa WorldCom adalah adanya sifat keserakahan pada Bernard J. Ebbers ( pendiri WorldCom ) hal itu terlihat ketika meminjam uang perusahaan untuk memborong saham WorldCom (yang diyakininya akan terus naik) dengan mekanisme transaksi margin yang akhirnya pinjaman tersebut tak mampu dikembalikan  Ebbers.

Skandal keuangan yang terjadi di Amerika Serikat yang dimulai dengan skandal Enron, Worldcom makin terus menekan kinerja Bursa Saham di Amerika. Skandal keuangan ini membuat masyarakat perlu mengamati lebih lanjut peran eksekutif perusahaan (CEO dan CFO), perusahaan akuntan, investment banker, investor, dan regulator dalam kontribusinya terhadap krisis keuangan.
Salah satu sebab utama dari kebangkrutan WorldCom adalah sikap serakah dari eksekutif senior yang didukung oleh sistem insentif kompensasi yang keterlaluan. Insentif yang dimaksud adalah sistem stock option yang mengizinkan eksekutif membeli saham dari perusahan yang mereka kelola. Sering kali jauh di bawah harga pada waktu itu. Sistem ini menyebabkan eksekutif perusahaan mencoba memaksmimalkan nilai saham dari perusahaan. Meningkatkan nilai perusahaan memang telah menjadi kredo bagi para ekseutif, tetapi sayangnya meningkatkan harga saham kadang-kadang dilaksanakan dengan cara yang tidak etis dan sering kali melanggar aturan atau hukum. Perusahaan menjadi cenderung memalsukan atau memberikan keadaan keuangan yang tidak akurat dan dibesar-besarkan asalkan harga saham mereka terus naik.

Sebab lain dari kegagalan adalah kurangnya independensi akuntan dan analis keuangan. Ketidakakuratan dari data-data keuangan sering kali juga tidak ”tertangkap” oleh tim audit. Dalam hal ini, kredibilitas akuntan menjadi pertanyaan. Tidaklah mengejutkan bila hal ini sampai terjadi. Soalnya, dalam banyak kasus, perusahaan akuntan yang melakukan audit pada saat yang bersamaan juga memberikan jasa konsultasi kepada perusahaan tersebut. Ketakutan akan kehilangan account yang penting sering kali membuat tim audit tidak membeberkan indikasi terjadinya ketidakwajaran dalam pembukuan.

Institusi keuangannya di Amerika sering kali menguliahi negara-negara Asia semasa krisis keuangan melanda Asia tentang corporate governance dan transparansi yang buruk. Namun, kasus yang melanda Enron benar-benar menunjukkan lemahnya corporate governance dari perusahaan di AS. Pada awal krisis Enron, banyak pihak yang mengatakan bahwa Enron merupakan pengecualian. Namun, timbulnya skandal akuntansi baru yang melibatkan Worldcom dan Global Crossing membuktikan bahwa masalah ini cukup mewabah di perusahaan Amerika.
Sebagai solusinya untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Amerika Serikat telah mengambil beberapa langkah untuk memperbaiki transparansi ini dengan, antara lain, meminta sertifikasi dari CEO dan CFO tentang akurasi data keuangan. Caranya, Pemerintah AS menetapkan tanggal 14 Agustus 2002 kepada 1.000 perusahaan publik teratas di Amerika untuk mendapatkan sertifikasi dari CEO dan CFO tentang keakuratan dan reliabilitas dari laporan keuangan.
Apabila perusahaan tersebut terbukti melakukan praktik penyelewengan akuntansi sesudah 14 Agustus, maka pejabat tinggi perusahaan tersebut dapat dituntut secara personal. Dengan adanya tenggat ini tentu saja dapat diperkirakan akan lebih banyak 1.000 perusahaan teratas di Amerika yang membuka borok-boroknya. Mungkin hal ini makin memperburuk kinerja saham-saham di Wall Street. Tetapi, dengan tindakan ini, sebenarnya Pemerintah AS akan mempersingkat masa krisis dan dapat dengan cepat memulihkan kepercayaan investor.

Dari cerita tersebut, menurut pendapat saya yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat sudah cukup bagus dengan meminta sertifikasi dari CEO dan CFO tentang akurasi data keuangan, tetapi yang perlu diperhatikan juga pada masalah ini adalah adanya sikap serakah dari eksekutif senior dimana pada pemerintah negara Amerika Serikat terdapat kebijakan sistem stock option yang mengizinkan eksekutif membeli saham dari perusahan yang mereka kelola. Sehingga dikhawatirkan dengan adanya sistem ini menyebabkan eksekutif perusahaan mencoba memaksmimalkan nilai saham dari perusahaan yang kadang-kadang dilaksanakan dengan cara yang tidak etis dan sering kali melanggar aturan atau hukum.

Sedangkan untuk akuntanya sendiri yang disini pihak WorldCom memakai Arthur Andersen yang menurut sumber Accounting Today pada buku Auditing karya Alvin A. Arens menyebutkan bahwa Arthur Andersen masuk ke dalam urutan ke lima dalam ” The Big Five ” yaitu perusahaan-perusahaan yang berada pada lima urutan pertama dan juga merupakan lima perusahaan akuntan publik terbesar di Amerika Serikat. Dan pada masalah ini  sebaiknya yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serika segera melakukan tindakan tegas dengan membekukan akuntan kantor akuntan publik Arthur Andersen karena Arthur Andersen sendiri sebelum terkuak peristiwa skandal WorldCom juga pernah terlibat dalam skandal Enron yang menguapkan sebesar US$ miliar kekayaan investor publik.

Sumber diambil dari beberapa reverensi salah satunya yaitu 
http://andicitraoceani.blogspot.com/2012/09/kasus-worldcom.html

Baca Mengenai Enron...

Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan pada 1930 sebagai Northern Natural Gas Company, sebuah konsorsium dari Northern American Power and Light Company, Lone Star Gas Company, dan United Lights and Railways Corporation.  Kepemilikan konsorsium ini secara bertahap dibubarkan antara  1941 hingga 1947 melalui penawaran saham kepada publik. Pada 1979, Northern Natural Gas mengorganisir dirinya sebagai perusahaan induk, Internorth, yang menggantikan Northern Natural Gas di New York Stock Exchange. Sebelum bangkrutnya
pada akhir 2001, Enron mempekerjakan sekitar 21.000 orang pegawai dan merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas, dan komunikasi. Enron mengaku penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah $101 miliar.
Fortune menamakan Enron "Perusahaan Amerika yang Paling Inovatif" selama enam tahun berturut-turut. Enron menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir 2001, ketika terungkapkan bahwa kondisi keuangan yang dilaporkannya didukung terutama oleh Penipuan akuntansi yang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif. Operasinya di Eropa melaporkan kebangkrutannya pada 30 November 2001, dan dua hari kemudian, pada 2 Desember, di AS Enron mengajukan permohonan perlindungan Chapter 11. Saat itu, kasus itu merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS dan menyebabkan 4.000 pegawai kehilangan pekerjaan mereka.
Enron telah melebih-lebihkan laba mereka sebanyak 650 juta dolar AS. Bulan September 2001, pemerintah AS mulai mencium adanya ketidakberesan dalam laporan pembukuan Enron. Satu bulan kemudian, Enron mengumumkan kerugian sebesar 600 juta dolar AS dan nilai aset Enron menyusut 1,2 triliun dolar AS. Pada laporan keuangan yang sama diakui, bahwa selama tujuh tahun terakhir, Enron selalu melebih-lebihkan laba bersih mereka. Akibat laporan mengejutkan ini, nilai saham Enron mulai anjlok dan saat Enron mengumumkan bahwa perusahaan harus gulung tingkar.
Jeffrey Skilling menjelaskan kebangkrutan Enron disebabkan terganggunya proses bisnis akibat credit rating perusahaan menurun pada November 2001. Hal ini dikarenakan sebagai perusahaan trading, membutuhkan rating nilai investasi untuk melakukan perdagangan dengan perusahaan lain. Tidak ada nilai yang baik, maka tidak akan ada perdagangan (Eiteman, dkk, 2007).
Terjadinya penurunan nilai rating investasi perusahaan disebabkan hutangnya yang terlalu besar, yang sebelumnya tidak tercatat dalam neraca (off balance sheet) kemudian diklasifikasikan ulang sehingga tercatat dalam neraca (on balance sheet). Hutangnya tidak hanya sebesar $13 juta tetapi bertambah hingga sebesar $38 juta. Klasifikasi ulang dilakukan karena terdapat banyak special purpose entity (SPEs) dan kerjasama yang tidak tercatat dalam neraca yang memiliki banyak hutang. Sehingga terjadi ketidakcocokan saat dilakukan konsolidasi ulang yang kemudian menyebabkan nilai ekuitas perusahaan jatuh (Eiteman, dkk, 2007).
Tuntutan hukum terhadap para direktur Enron, setelah skandal tersebut, sangat menonjol karena para direkturnya menyelesaikan tuntutan tersebut dengan membayar sejumlah uang yang sangat besar secara pribadi. Selain itu, skandal tersebut menyebabkan dibubarkannya perusahaan akuntansi Arthur  Andersen, yang akibatnya dirasakan di kalangan dunia bisnis yang lebih luas.
Hukum perusahaan Amerika menyatakan bahwa setiap perusahaan terbuka Amerika,harus diperiksa pembukuannya oleh auditor independen dari Certified Public Accounting Firm (kantor akuntan bersertifikat). Di dunia ini ada lima kantor akuntan publik  bersertifikat yang sangat berpengaruh. Sedemikian besarnya lima kantor itu, sehingga mereka dikenal sebagai The Big Five atau Lima Besar.
Mereka adalah Price Waterhouse Coopers, Deloitte& Touche, Ernst & Young, KPMG dan Andersen. Berbeda dengannegara industri besar lain seperti Jepang dan Jerman, di Amerika selain mengaudit perusahaan-perusahaan besar terkemuka, "Lima Besar" juga memberikan konsultasi yang bertujuan untuk memberi nilai tambah terhadap perusahaan tersebut. Tidak jarang, "LimaBesar" menerima uang lebih banyak dari jasa konsultasi daripada jasa audit, seperti kasusEnron di mana Andersen menerima 27 juta dolar AS dari konsultasi dan 25 juta dolar ASdari audit.
Akibatnya, timbul kesangsian akan kejujuran dan kejernihan dari laporan auditmereka terhadap pumbukuan Enron.Yang lebih mengejutkan dunia akuntan adalah peristiwa penghancuran dokumen yangdilakukan oleh David Duncan, ketua partner dari Andersen untuk Enron. Panik karenamenerima undangan untuk diminta kesaksiannya di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika (Congress), Duncan memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan ratusan kertas kerja (workpapers) dan e-mail yang berhubungan dengan-Enron. Kertas kerja adalahdukumen penting dalam dunia profesi akuntan yang berhubungan dengan laporan.
Pada awal tahun 2001, spekulasi tentang transaksi bisnis Enron mulai muncul ke permukaan. Seorang banker investasi yang terkenal secara umum menyatakan bahwa tidak seorang pun bisa menjelaskan bagaimana Enron sebenarnya mendapatkan uang. Tambahan lagi, ia menunjuk pada ucapan yang ganjil dan samar dari dokumen Enron tentang transaksi yang telah dilakukan oleh Enron dan “Entitas” lain dengan “pihak terkait” yang dijalankan oleh “pejabat senior Enron”. Namun, penyikapan ini sulit dipahami.
Bangkrutnya raksasa bisnis energi ini sangat menghebohkan tidak saja bagi Amerika tetapi juga bagi percaturan bisnis global. Kebangkrutan Enron bukan hanya sebuah kegagalan bisnis, melainkan sebuah skandal yang multidimensional yang melibatkan pimpinan terkemuka di Amerika Serikat. Beberapa fakta dramatis yang menyertai kebangkrutannya, antara lain :
Perusahaan beromzet US$ 100 miliar tiba-tiba saja bangkrut dan harus menaggung rugi tak kuran dari US$ 50 miliar.
Dibandingkan dengan harga saham Enron pada bulan Agustus 2000 yang masih berharga US$ 90 per lembar, jatuh hingga tidak lebih dari US$ 45 sen. Artinya harga saham Enron terjungkal hingga tinggal satu per dua ratus.
Simpanan dana pensiun $ 1 miliar milik 7.500 karyawan amblas karena manajemen Enron menanamkan dana tabungan karyawan untuk membeli sahamnya sendiri. Pelaku pasar modal kehilangan US$ 32 miliar.
Memanipulasi angka-angka laporan keuangan agar tampak menarik di mata investor dan dianggap memiliki kinerja yang baik. Tak kepalang tanggung, manajemen Enron telah menggelembungkan (mark up) pendapatannya sebesar US$ 600 juta, dan telah menyembunyikan utangnya sebesar US$ 1,2 miliar dengan teknik off-balance sheet.
Melakukan mark up pada pendapatan dan menyembunyikan utangnya senilai itu tentu tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang. Diperlukan keahlian “akrobatik” yang tinggi dari para professional yang bekerja pada atau disewa oleh Enron untuk menyulap angka-angka. Auditor Enron,  KAP Arthur Andersen kantor Huston (Kantor Akuntan Publik kelas dunia), dipersalahkan karena ikut membantu proses rekayasa keuangan tinkat tinggi itu, sehingga manipulasi ini telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Banyak orang bertanya-tanya bagaiman keruntuhan demikian bisa tidak terdeteksi setelah sekian lama. Banyak yang menunjuk pada struktur bisnis yang luar biasa rumitnya di Enron dan laporan keuangan mereka yang samar dan membingungkan. Mereka tidak perlu berbohong, yang mereka lakukan adalah membius publik dengan kerumitan berkala, menurut John Dingell, Anggota Kongres dari Michigan. Bahkan orang-orang menduga orang yang menjalankan bisnis ini pun tidak mengerti konsep bisnis mereka karena terlalu rumit.
Karena praktek kotor yang berlangsung selama bertahun-tahun inilah Sherron Watskin, salah satu eksekutif enron yang tak tahan lagi terlibat dalam manipulasi itu mulai “berteriak” melaporkan praktek yang tidak terpuji itu. Keberanian Watskin yang juga pernah bekerja di Andersen inilah yang membuat semuanya menjadi jelas dan terbuka.
Dalam praktek manipulasi ini dapat dikatakan telah terjadi sebuah kolusi tingkat tinggi antara majemen Enron, analis keuangan, para penasihat hukum, dan auditornya. Komplikasi skandal ini bertambah, karena belakangan diketahui banyak sekali pejabat tinggi gedung putih dan politisi di Senat Amerika serikat yang pernah menerima kucuran dana politik perusahaan ini. 70 persen senator, baik dari pihak Republik maupun partai Demokrat, pernah menerima data politik. Dalam komite yang membidangi energi, 19 dari 23 anggota juga termasuk yang menerima sumbangan dari perusahaan itu.
Sementara itu, tercatat 35 pejabat penting pemerintah George W.Bush merupakan pemegang saham Enron, yang telah lama merupakan perusahaan publik. Dalam daftar perusahaan penyumbang dana politik, Enron tercatat menempati peringkat ke-36, dan penyumbang peringkat ke-12 dalam penggalangan dana kampanye Bush. Akibat pertalian semacam ini, banyak orang curiga pemerintahan Bush dan politisi akan memberikan perlakuan istimewa, baik dalam bisnis maupun dalam penyelamatan perusahaan namun pada akhirnya perusahaan ini tetap bangkrut dan tinggal sejarah. Kontroversi lainnya dalam kasus Enron adalah terbongkarnya juga kisah pemusnahan ribuan surat elektronik dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan audit Enron oleh petinggi di firma audit Arthur Andersen.
Enron masih ada sekarang dan mengoperasikan segelintir aset penting dan membuat persiapan-persiapan untuk penjualan atau spin-off sisa-sisa bisnisnya. Enron muncul dari kebangkrutan pada November 2004 setelah salah satu kasus kebangkrutan terbesar dan paling rumit dalam sejarah AS. Sejak itu, Enron menjadi lambang populer dari penipuan dan korupsi korporasi yang dilakukan secara sengaja.
Pada kasus Enron ini, lembaga-lembaga eksternal juga ikut bertanggung jawab terjadinya kasus tersebut. Diantaranya:
Auditor. Arthur Andersen (satu dari lima perusahaan akuntansi terbesar) adalah kantor akuntan Enron. Tugas dari Andersen adalah melakukan pemeriksaan dan memberikan kesaksian apakah laporan keuangan Enron memenuhi GAAP (generally accepted accounting practices). Andersen, disewa dan dibayar oleh Enron. Andersen juga menyediakan konsultasi untuk Enron, dimana hal ini melebihi wewenang dari akuntan publik umumnya. Selain itu Andersen mengalami konflik kepentingan akibat pembayaran yang begitu besar dari Enron, $5 juta untuk biaya audit dan $50 juta untuk biaya konsultasi.

Konsultan hukum. Konsultan hukum Enron, khususnya Vinson & Elkins juga disewa oleh Enron. Konsultan hukum ini bertanggungjawab untuk menyediakan opini hukum atas strategi, struktur, dan legalitas umum atas semua yang dilakukan oleh Enron. Sama dengan Andersen, saat ditanyakan mengapa tidak ikut menghalangi ide dan aktivitas ilegal Enron, konsultan hukum ini menjelaskan bahwa Enron tidak memberikan informasi yang lengkap, khususnya tentang kepemilikan di SPEs.
Regulator. Enron sebagai perusahaan yang melakukan perdagangan di pasar energi diawasi oleh Federal Energy Regulatory Commission (FERC), akan tetapi FERC tidak melakukan pengawasan secara mendalam. Hal ini dikarenakan Enron melakukan aktivitasnya dalam perdagangan listrik tidak di satu negara, yaitu antar negara.
Pasar ekuitas. Sebagai perusahaan publik, Enron diharuskan mengikuti peraturan dari SEC. Akan tetapi dalam pengawasannya SEC, tidak melakukan investigasi secara mendalam atau melakukan konfirmasi ulang terhadap Enron. SEC hanya mengandalkan pada testimoni yang dibuat oleh lembaga lain seperti auditor perusahaan (Arthur Andersen). Sedangkan NYSE mengharuskan Enron memenuhi peraturan perdagangan di NYSE. Berbeda dengan SEC, NYSE tidak hanya melakukan verifikasi firsthand.
Pasar hutang. Enron, seperti perusahaan lainnya menginginkan dan membutuhkan sebuah nilai rating. Sehingga Enron membayar  Standard & Poors serta Moody’s untuk memberikan nilai rating. Rating ini dibutuhkan untuk sekuritas hutang perusahaan yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar. Yang menjadi masalah, perusahaan rating tersebut hanya melakukan analisis sebatas pada data yang diberikan kepada mereka oleh Enron, operasional dan aktivitas keuangan Enron. Terjadi perdebatan apakah perusahaan rating harus memeriksa total hutang perusahaan atau tidak. Khususnya yang berkaitan dengan SPEs.
Sumber : http://kristyleny.blogspot.com/2013/05/menilik-kasus-enron_904.html


Hubungan antara kasus Enron dengan audit
Dalam kasus di atas, Enron Nampak sedang mengalami kerugian. Untuk menutupi kerugiannya itu, Enron menggunakan teknik keuangan Entitas Bertujuan Khusus (EBK). Teknik ini dugunakan Enron untuk menutupi utang ratusan juta dolar dari investor dan menghindari pengakuan rugi investasi.
            Dalam kasusnya ini, Enron juga menggunakan SPE sebagai teknik pendanaan yang sah. Namun, Enron melakukan penyalahgunaan SPE dengan membentuk perusahaan bayangan dengan kapitalisasi rendah dan menggunakannya untuk membeli aktiva pada harga yang tinggi, sehingga Enron dapat meningkatkan laba. Enron juga menggunakan SPE untuk aktivitas lindung nilai guna melindungi portofolio investasinya. SPE memberikan jaminan kepada Enron untuk melindungi investasinya dari penurunan nilai. Di sini terlihat adanya hubungan yang tidak sehat antara Enron dengan SPE. Bahkan Enron memperlakukan SPE sebagai perusahaan independen yang tidak terkonsolidasi dengan Enron, sehingga Enron dapat menyembunyikan kerugian yang belum direalisasi dari investor. Enron mengungkapkan SPE tersebut dalam catatan kaki atas pihak hubungan istimewa.
Dalam kasus Enron ini sebaiknya perlu dibentuk Dewan Direksi dan Komite Audit. Sehingga dengan pembentukan Dewan Direksi dan Komite Audit ini dapat meningkatkan pertanggung jawaban perusahaan, dan memastikan perusahaan telah dioperasikan dengan cara yang terbaik untuk kepentingan para pemegang saham, dan dengan komite audit ini diharapkan dapat menjadi penghubung antara auditor dan manajemen. Selain itu, dengan dibentuknya komite audit ini dapat memperkuat independensi auditor.
Guna melindungi kepentingan banyak pihak, dalam menngani kasus yang ada pada Enron ini juga perlu dilakukan pembenahan  pada Independensi Auditor, dimana auditor ini tidak boleh memposisikan diri atau pertimbangannya di bawah kelompok apapun dan siapapun. Diharapkan dengan adanya independensi auditor ini dapat terbentuk suatu independensi, integritas, dan objektivitas  yang dapat mendorong pihak ketiga untuk menggunakan laporan keuangan yang tercakup dalam laporan auditor dengan rasa yakin dan percaya sepenuhnya.


Franchise (warabala)

Apa itu franchise?
Franchise, atau waralaba dalam bahasa Indonesia, adalah sebuah metode dalam sistem distribusi barang atau jasa. Dalam sistem franchise ini paling sedikit ada dua pihak yang terlibat, yaitu
Franchisor, yaitu pihak yang menjual atau meminjamkan hak dagangnya, atau merk dagangnya serta sebuah sistem bisnis untuk menjalankan bisnis tersebut.
Franchisee, yaitu pihak yang membayar royalti dan biaya lainnnya yang dipersyaratkan oleh franchisor untuk dapat menggunakan merk dagangnya serta sistem bisnis yang dirancang oleh franchisor.


Perkembangan Waralaba di Indonesia
Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu pewaralaba tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi pengwaralaba maupun pewaralaba. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba. Selanjutnya ketentuan-ketentuan lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis waralaba adalah sebagai berikut:
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba
Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.
Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
Banyak orang masih skeptis dengan kepastian hukum terutama dalam bidang waralaba di Indonesia. Namun saat ini kepastian hukum untuk berusaha dengan format bisnis waralaba jauh lebih baik dari sebelum tahun 1997. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya payung hukum yang dapat melindungi bisnis waralaba tersebut. Perkembangan waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui waralaba master (master franchise) yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan sistem piramida atau sistem sel, suatu jaringan format bisnis waralaba akan terus berekspansi. Ada beberapa asosiasi waralaba di Indonesia antara lain APWINDO (Asosiasi Pengusaha Waralaba Indonesia), WALI (Waralaba & License Indonesia), AFI (Asosiasi Franchise Indonesia). Ada beberapa konsultan waralaba di Indonesia antara lain IFBM, The Bridge, Hans Consulting, FT Consulting, Ben WarG Consulting, JSI dan lain-lain. Ada beberapa pameran Waralaba di Indonesia yang secara berkala mengadakan roadshow diberbagai daerah dan jangkauannya nasional antara lain International Franchise and Business Concept Expo (Dyandra), Franchise License Expo Indonesia (Panorama convex), Info Franchise Expo (Neo dan Majalah Franchise Indonesia).


Frenchese di Indonesia yang paling terkenal

1.      Semerbak Coffee
Waralaba ini menawarkan paket kemitraan bisnis penjualan kopi siap saji. Harga franchise yang tersedia mulai dari 9,5 juta rupiah. Saat ini jumlah outletnya mencapai 420 unit yang tersebar di 80 kota di Indonesia. Para pengunjung situs waralabaku.com paling banyak membaca iklan atau informasi yang tertuju pada waralaba Semerbak Coffee.

2.      Pasco
Di posisi kedua waralaba terpopuler adalah franchise yang dimiliki oleh perusahaan Ansena Group Indonesia. Waralaba di bidang minuman ini menawarkan paket kemitraan seharga 7 jutaan rupiah. Saat ini jumlah gerai yang menjajakan produk Pasco mencapai lebih dari 800 unit senusantara.

3.      Mi Ayam Grobakan
Tampaknya bisnis kuliner merupakan salah satu bidang usaha yang diminati masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari tingginya pengguna internet yang mencari informasi tentang bisnis makanan, satu diantaranya adalah waralaba Mi Ayam Grobakan yang menawarkan paket kemitraan mulai dari 7,5 juta rupiah.

4.      Warung Gerobax
Bisnis pada franchise Warung Gerobax adalah berupa penjualan minuman cup yang menyajikan 100 macam varian rasa dan snack dengan lebih dari 30 jenis. Modal minimal yang dibutuhkan sekitar 4,5 juta rupiah.
5.      Super Bubble
Waralaba Super Bubble merupakan bisnis minuman dalam cup yang menjanjikan kemitraan menguntungkan, balik modal 2-4 bulan. Modal awalnya mulai dari 4,9 jutaan rupiah yang merupakan paket hemat tanpa booth.

6.      Ayam & Bebek Kremes Kriuuuk
Franchise ini berdiri pada tahun 2003, dan telah diliput oleh  beberapa media, seperti Wisata Kuliner, Jelang Siang TransTV, Info Kuliner, DetikFood, dan sebagainya. Waralaba Ayam & Bebek Kremes Kriuuuk cukup populer di dunia maya. Jika anda berminat, anda wajib menyediakan modal awal sekitar 97 juta rupiah.

7.      Martabak Mini Afrika 'Waka-waka'
Jika anda senang bisnis masak-memasak, maka franchise yang didirikan oleh perusahaan Zavindra Pijar Raya pada tahun 2011 ini menjadi pilihan yang menarik. Jika anda ingin bergabung bersama 387 gerai lainnya, maka modal yang perlu disediakan sekitar 9,7 juta rupiah.

8.      Kaisar Fruit Juice
Kaisar Fruit Juice menawarkan usaha kemitraan dengan modal penyertaan 9,9 juta rupiah. Waralaba milik perusahaan Kreasi Insan Mandiri Group ini telah berdiri sejak tahun 2007 dengan total gerai hingga kini mencapai 215 unit.

9.      Toper Bubble Drink
Perusahaan Mathena Group pada tahun 2009 mendirikan bisnis waralaba bidang minuman dengan modal penyertaan cukup murah, yakni 3,9 juta rupiah. Franchise Toper Bubble Drink telah diwaralabakan mencapai 495 gerai.

10.  Tahu Kreess
Seperti yang kita ketahui bersama, tahu adalah salah satu makanan yang populer dalam masyarakat Indonesia. Kepopuleran tersebut juga tak jauh berbeda dengan popularitas waralaba pengolahan tahu yang bernama Tahu Kreess. Modal yang ditawarkan cukup murah, yakni 2,2 juta rupiah. Sehingga sangat cocok bagi entrepreneur muda dan mahasiswa yang ingin mencoba belajar bisnis. (Data diambil per Agustus 2014)





Sabtu, 22 November 2014

Penusutan Dalam Akuntansi

Macam-maca penyusutan dalam akuntansi
1.       Amortisasi adalah pengurangan nilai aktiva tidak berwujud, seperti merek dagang, hak cipta, dan lain-lain, secara bertahap dalam jangka waktu tertentu pada setiap periode akuntansi. Pengurangan ini dilakukan dengan mendebit akun beban amortisasi terhadap akun aktiva.
2.       Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Penerapan depresiasi akan memengaruhi laporan keuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan.
Metode yang paling mudah dan paling sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode penyusutan garis lurus (straight-line depreciation). Tapi selain itu, ada pula metode penghitungan lain yang bisa juga digunakan, seperti metode penyusutan dipercepat, penyusutan jumlah angka tahun, dan saldo menurun ganda.



3.       Amortisasi adalah pengurangan nilai aktiva tidak berwujud, seperti merek dagang, hak cipta, dan lain-lain, secara bertahap dalam jangka waktu tertentu pada setiap periode akuntansi. Pengurangan ini dilakukan dengan mendebit akun beban amortisasi terhadap akun aktiva.

Sumber : http://id.wikipedia.org/

         

Present Value And Future Value

1.        Future value (nilai akan datang) adalah nilai uang di masa yang akan datang dengan tingkat bunga tertentu. Future value dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
FV  =  PV  ( 1 + r )n
FV  = (Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = (Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
r = Suku Bunga
n = Waktu (tahun)
Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya
sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya
menjadi :
 FV  =  PV  ( 1 + r / 360)360n
Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberi contoh berikut ini :
Pada tanggal 2 Januari 2000, Agung menabung uangnya ke Bank Mandiri sebesar Rp. 2.000.000, dengan tingkat bunga sebesar 12% pertahun.
Hitung nilai tabungan Agung pada tanggal 2 Januari 2002, dengan asumsi :
1. Bunga dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga dimajemukkan sebulan sekali
3. Bunga dimajemukkan setiap hari
Jawab :
1.       1. FV = Rp. 2.000.000  (1 + 0,12)2    = Rp. 2.508.800
2.       2. FV = Rp. 2.000.000  (1 + 0,12/12)12(2)    = Rp. 2.539.470
3.       FV = Rp. 2.000.000  (1 + 0,12/360)360(2)   = Rp. 2.542.397
2.        Nilai sekarang
       Nilai sekarang atau present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan datang. Present value atau nilai sekarang bisa di cari dengan menggunakan rumus future value atau dengan rumus berikut ini :
PV = FV ( 1 + r ) ^-n
Keterangan :
FV = ( Future value ( nilai pada akhir tahun ke n )
PV = ( Nilai sekarang ( nilai pada tahun ke 0 )
r = Suku bunga
n = Waktu ( tahun )
^ = tanda pangkat
     Rumus diatas mengasumsikan bahwa bunga di gandakan hanya sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi:
PV = FV ( 1 + r / 360 ) ^-360 n

Untuk menggambarkan penggunaan rumus diatas , maka diberi contoh berikut ini :
Harga sepeda motor 2 tahun mendatang sebesar Rp 10.000.000. Tingkat bunga rata-rata 12% setahun. Berpa yang harus ditabung Agung saat ini agar dapat membelinya dua tahun mendatang, dengan asumsi:
a.        Bunga dimajemukkan setahun sekali
b.        Bunga dimajemukkan sebulan sekali
Jawab :
a.        PV = Rp 10.000.000 ( 1 + 0,12 ) ^ -2 = Rp 7.971.939
b.        PV = Rp 10.000.000 ( 1 + 0,12/12 ) ^ -12 ( 2 ) = Rp 7.875.661


Kamis, 23 Oktober 2014

My Best Friend
My name is Lilis Setiani, you can call me Lilis. I come from Kebumen, Central java. I have a friend she is Istikomatul Barokah. The first time I met isti in class 10 senior hight school 1 Gombong. She have long hair, skin white, and tall body. Every time we always went together. We like go to beach every one month. I am very happy have knew Isti, she always make me happy and always thank god with my life.
When I study in class 10 or x.8  in my class I and she sat together, from this we began the best friend. Everybody have characteristic, my characteristic are stubborn and always to be the winner while she have characteristic is always make a sacrifice with me.
During class 10  we always together went to bought food, group working, and went to game. If I had empty time, I usual asked she  went to “bopong” beach together. One year ago we must separated because I had social class 3 and she has social class 4. There we began far because we seldom met.
Two years ago we have class 12, I am very happy because I and Isti have time to went together. After I have study in school, I and isti went to leadership study. There we have met and telling about future live. I have dream and my dream same with isti’s dream. We very spirit to prepare examination national. We have purpose to business together.
Everything did not ok, because after we graduated from senior hight 1 gombong we must separated. She study in UPI University of Bandung and I study in Guadarma University. I hope we can met again and we can be best friend forever. I love you my best friend.




Senin, 29 September 2014

Pengertian Bisnis

Pengantar Bisnis
Pengertian bisnis Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya.

Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa.


Pengertian Bisnis Menurut Analisa Sendiri

Menurut saya pengertian bisnis adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan baik kecil maupun besar, kegiatan bisnis pasti selalu didahului dengan tujuan dan pertimbangan mengenai keuntungan dan kerugian yang akan diterimanya.

 

Sistem Perekonomian di Indonesia

Sistem perekonomian

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
Berikut ini macam-macam sistem ekonomi yang berlaku di dunia :

1. SISTEM EKONOMI TRADISIONAL

Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan barter (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.

Ciri-ciri

1.                 Belum ada pembagian kerja
2.                 Pertukaran dengan sistem barter
3.                 Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
4.                 Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan
5.                 Bertumpu pada sektor agraris
6.                 Keadaan masyarakatnya masih statis, tradisional, dan miskin

Kebaikan

·                     Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen
·                     Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
·                     Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur

Kelemahan

·                     Tidak ada kerja sama antarindividu atau masyarakat
·                     Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan
·                     Jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak mencukupi kebutuhan
·                     Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan

2. SISTEM EKONOMI KERAKYATAN

Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas demokrasi ekonomi, artinyaproduksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila, UUD 1945, serta GBHN, sehingga disebut sebagai “sistem ekonomi berdasar demokrasi ekonomi Pancasila”.

Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung ciri-ciri positif sebagai berikut :


1.                 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atasasas kekeluargaan.
2.                 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3.                 Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4.                 Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
5.                 Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
6.                 Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
7.                 Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
8.                Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
Sedangkan ciri negatif dalam sistem perekonomian Indonesia yang harus di hindarkan di antaranya sebagai berikut :

1.     Sistem free fight liberalism, yakni yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
2.     Sistem etatisme, yakni negara serta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit ekonomi di luar sektor negara.
3.     Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok.

3. SISTEM EKONOMI LIBERAL

Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem di mana negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723–1790) dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nations, yang diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran pokoknya memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.

Ciri-ciri :

·                     Hak milik atas alat produksi di tangan perorangan.
·                     Harga barang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar.
·                     Adanya persaingan bebas.
·                     Tidak ada campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
·                     Modal memegang peran penting.
·                     Terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar keuntungan.

Kebaikan

1.                 Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang yang diproduksi.
2.                 Terdorong untuk mengejar kemakmuran bagi dirinya sendiri.
3.                 Setiap orang atau pengusaha termotivasi mencari keuntungan.
4.                 Pemilihan sektor usaha disesuaikan dengan kemampuan.
Keburukan

1.                 Menimbulkan persaingan tidak sehat.
2.                 Terdapat kesenjangan kaya dan miskin.
3.                 Menimbulkan monopoli.
4.                 Terdapat eksploitasi SDM.
5.                 Pemanfaatan SDA sering tidak memerhatikan kelestarian lingkungan.


4. SISTEM EKONOMI TERPUSAT/SOSIALIS

Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi di mana seluruh kebijakan perekonomian ditentukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang ditentukan. Sistem ekonomi ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang berjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang ekonomi melakukan pembatasan-pembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.

Ciri-ciri

·                     Perencanaan disusun oleh pemerintah pusat.
·                     Semua alat produksi dikuasai oleh negara.
·                     Produksi, distribusi, dan konsumsi diatur secara terpusat.
·                     Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi.

Kebaikan

·                     Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian.
·                     Relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin.
·                     Hasil produksi dapat dinikmati secara rata.Mudah melakukan pengendalian harga.

Keburukan

·                     Hak milik perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang memiliki pilihan.
·                     Potensi dan daya kreasi tidak berkembang.
·                     Tidak terdapat kebebasan individu.


5. SISTEM EKONOMI CAMPURAN (SOSIALIS DAN LIBERALIS)

Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga berarti garis antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Pada sistem ekonomi campuran, antara pemerintah dengan masyarakat atau swasta bersama-sama untuk ikut meningkatkan kegiatan perekonomian. Pemerintah sebagai pengendali dan stabilisator kegiatan ekonomi, sedangkan masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

Ciri-ciri

·                     Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
·                     Pihak swasta ikut berperan dalam kegiatan perekonomian.

Kebaikan

·                     Sektor ekonomi pemerintah dan swasta terpisah secara jelas.
·                     Fluktuasi harag dapat lebih terkendali.
·                     Hak milik perorangan diakui dan pemerintah mendorongnya.

Keburukan

·                     Jika peran pemerintah mendominasi akan timbul etatisme.
·                     Jika peran swasta mendominasi, akan timbul monopoli yang merugikan masyarakat.

Sumber
http://beristatus.blogspot.com/2013/03/macam-macam-sistem-ekonomi-di-indonesia.html

Menurut Analisa Sendiri

Setelah melihat pengertian sistem ekonomi di atas, kita dapat mengetahui bahwa ada beberapa macam ekonomi yang berlaku di dunia. Macam-macam sistem ekonomi di atas menjelaskan bahwa, banyak dampak positif dan negatif yang dapat didapatkan apabila sebuah negara menganut sistem ekonomi tersebut. Menurut saya sistem ekonomi yang pernah berlaku di Indonesia yang paling tepat adalah siste ekonomi campuran karena hal itu sesuai dengan keadaan masyaraat indonesia yang beraneka ragam kebudayaan.

Kamis, 25 September 2014

Pengalaman Kuliah Perdana

Cerita,

Sobat yang aku sayangi, aku mau cerita pengalamanku waktu pertama kali masuk kuliah.

Bendungan Hilir, 24 September 2014 aku berangkan ke kampus Gunadarma, waktu itu jarak yang aku tempuh sangat jauh dan butuh waktu yang cukup lama agar samapi ke kampus baruku tercinta. Aku berasal dari Kebumen, Jawa Tengah,  lulusan tahun 2014 dari SMA Negeri 1 Gombong.Aku mengambil prodi Akuntansi S1, dari asal sekolah ku tidak ada satu pun yang kuliah di universitas Gunadarma. Saat itu aku belum tau teman satu kelasku, oh ia hampir lupa! aku masuk kelas 1EB25.

Pengalaman pertama masuk kuliah sangat menyenangkan walaupun agak membosankan. Hal itu karena, mulai dari jam ke-1 sampai jam ke-10 tidak ada satu pun dosen yang masuk kelas. Kesempatan itu digunakan untuk saling berkenalan satu sama lain, untungnya teman teman ku asik-asik. Sebenarnya aku sangat kecewa, karena aku sudah terburu-buru takut terlambat masuk kelas. Selama  di perjalan aku selalu berdoa supaya tidak terlabat masuk kelas, aku sudah membayangkan jika aku terlambat masuk kelas dan aku sudah memikirkan alasan kenapa bisa terlambat. hal ini menjadi pembelajaranku, supaya aku harus bangun lebih awal lagi, untung saja Alloh masih memberikan keberuntungan untunk ku. Semoga itu awal yang baik untuk ku, , amin.